Saturday, November 20, 2010

Cara Sekuriti XP Sederhana
1. Matikan fungsi “Autorun dan Autoplay”.
Cara mematikan autorun dan autoplay yang saya tahu dapat dilakukan dengancara menggunakan REGEDIT untuk autorun. Dan menggunakan GPEDIT untuk Autoplay. Fungsi kedua opsi ini sama namun cara aktifasinya berbeda.
a. Melalui regedit.
Buka regedit melalui: Klik start > Run > tuliskan “regedit” pada box > klik ok.
Ikuti string berikut :

HKEY_CURRENT_USER/Software/Microsoft/Windows/CurrentVersion/Policies/Explorer

Klik ganda NoDriveTypeAutoRun dan masukkan angka 95 pada Value Data.
b. Melalui gpedit.
Buka gpedit melalui: Klik start > Run > tuliskan “gpedit.msc” pada box > klik ok.
Ikuti string berikut ini :
Computer Configuration > Administrative Templates > System
Klik double Turn Off Autoplay dan klik enabled.

2. Aktifkan fungsi disbled Copy Paste melalui USB.
Aktifkan fungsi copy paste USB jika diperlukan saja. Konfigurasi ini dapat dilakukan melalui regedit dengan menggunakan string berikut ini.
a. Klik Start > Run > tuliskan “regedit” > klik ok.

Klik HKEY_LOCALMACHINE > SYSTEM > CurrentControlSet > Control

b. Klik kanan pada Control pilih New>Key, beri nama “StorageDevicePolicies”.
c. Klik kanan pada StorageDevicePolicies, pilih New > DWord Value beri nama “WriteProtect”.
d. Klik double pada WriteProtect tersebut, dan ganti value datanya menjadi 1.
e. Kemudian Restart Komputer/Laptop Anda.

Jika berhasil, setiap kali mengcopy paste file, maka akan muncul komentar : Error Copying File or Folder.
Jika ingin mengembalikan ke kondisi semula, ganti value datanya menjadi 0.

3. Update Antivirus.
Update antivirus ini dimaksudkan untuk memperbaharui database virus-virus baru yang belum teridentifikasi oleh antivirus yang kita gunakan antivirus dapat mengenali virus tersebut. Update antivirus dapat dilakukan dengan mendownload file update melalui situs produsen antivirus yang kita gunakan. Dapat juga dilakukan dengan automatic update ketika komputer kita terhubung ke internet.

4. Scan Flash Disk.
Scanlah setiap flash disk yang terhubung ke komputer. Buka file-file flash disk setelah proses scan selesai dan dinyatakan bersih atau virus yang bercokol di dalam flash disk telah terhapus atau diperbaiki.

5. Kenali File Application yang dianggap aneh.
Tindakan ini dilakukan dengan tujuan agar file application tersebut tidak kita jalankan. Karena proses penyebaran Virus dilakukan melalui file-file jenis ini. Infeksi dapat terjadi setelah file-file tersebut dijalankan. Hal ini dapat terjadi jika antivirus anda tidak mengenali virus dengan jenis tertentu. Bisa jadi karena belum meng-Update antivirus. Maka perhatikanlah poin ini.

6. Hindari kebiasaan menyimpan file di Drive tempat Sistem Operasi di installkan. Biasanya drive yang digunakan adalah C:\ . Maka simpanlah file dan data yang penting diluar drive ini, seperti D:\ atau E:\ jika ada. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan terburuk jika Komputer perlu diinstall Ulang. Sehingga tidak merepotkan dalam membackup data-data yang terdapat di Drive tempat OS (sistem Operasi) bercokol.

7. Lakukanlah Backup sistem operasi dengan menggunakan applikasi sejenis Ghost. Hal ini sangat membantu anda dalam menghindari install ulang Sistem Operasi. Sebenarnya Penggunaan Ghost sama dengan install ulang komputer, tetapi lebih cepat dan simpel karena memungkinkan anda untuk membackup Aplikasi-aplikasi yang di installkan, sehingga tidak perlu diinstall kembali. Backup ini dilakukan setelah install ulang dan instalasi beberapa aplikasi yang anda anggap penting, seperti Antivirus, Ms Word dsg.

8. Buat System Restore pada Komputer anda.
Tindakan ini lebih simpel dibandingakan dengan membackup Sistem Operasi. Restore Point digunakan untuk mengembalikan kembali bentuk Windows saat kita membuat Restore poin terakhir. Caranya adalah :
a. Setelah proses install Ulang Sistem operasi, bikin sebuah restore point. Dengan cara: Klik Start > All Program > Accessories > System Tools > System Restore
b. Klik Create a Restore Poin, dan klik Next.
c. Bikin nama restore Point. Dan Klik Create.
Hal ini menandakan anda membuat sebuah Restore Poin dan sewaktu-waktu anda bisa mengembalikan Keadaan Sistem Operasi anda ke bentuk ketika Restore Point di buat. Ingat! Ini hanya berlaku untuk Sistem. Tidak berpengaruh dalam proses penyimpanan data.
Wasalam : semoga bermamfaat
Sumber : http://isaninside.net

Post a Comment

Template by : kendhin x-template.blogspot.com by :